Minggu, 22 November 2015

Mockingjay Part 2



gambar dicomot dari sini

Pertama kali menonton seri kedua film Hunger games yang berjudul Catching Fire tahun 2013, aku tak suka. Rasanya aneh sekali ketika Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) dan kawan-kawannya serta lawan-lawannya berada di sebuah arena permainan dengan tantangan demi tantangan yang mengancam nyawa, tetapi disaksikan oleh orang lain (Presiden Snow beserta para koloninya) melalui kamera, hingga rasanya kemenangan selamanya tidak akan bisa diraih. Begitulah gemesnya aku menonton hunger games ini, semua perjuangan Katniss rasanya selamanya akan sia-sia.

Mockingjay Part 2 adalah seri terakhir dari film hunger games. Telah dikisahkan sebelumnya, bahwa Katniss berkeinginan kuat untuk membunuh Presiden Snow yang telah memecah belah antar distrik dan menjadikan nyawa hanya sebagai permainan. Katniss sebagai Mockingjay telah berhasil meyakinkan distrik-distrik lain bahwa musuh mereka sebenarnya adalah Presiden Snow, bukan dirinya yang telah difitnah Presiden Snow sebagai biang kekacauan selama ini. 

Merekapun memberontak, dipimpin oleh Coin (Julianne Moore). Dalam misinya, Katniss dan kawan-kawannya dipimpin oleh Boggs dengan sebuah peralatan canggih yang disebut Hollo. Dengan Hollo ini, mereka bisa mengetahui posisi pod (jebakan) yang dipasang oleh Presiden Snow. Satu-satunya orang yang memiliki akses terhadap Hollo ini hanyalah Boggs. Tetapi sayang Boggs tewas karena entah bagaimana ada pod yang tidak bisa terbaca di Hollo. Boggs memindahkan sistem keamanan Hollo kepada Katniss. 

Mereka melanjutkan misi menuju Capitol, tempat kediaman Presiden Snow. Melihat di Hollo begitu banyaknya pod yang telah dipasang dan rasanya sangat beresiko untuk melewati semua itu, rombongan ini memutuskan untuk menempuh jalan bawah tanah, lewat terowongan. Tetapi Presiden Snow memang canggih, melalui kamera pengawas, ia mengetahui posisi mereka. Tentu saja Presiden Snow segera membuat jebakan-jebakan juga di jalan bawah tanah. 

Beruntung mereka bisa menuju kediaman salah seorang teman diantara mereka. Disitu mereka disembunyikan di ruang rahasia bawah tanah. Melihat kondisi yang sangat berbahaya, Katniss memutuskan untuk pergi sendiri menuju Capitol. Gale (Liam Hemsworth) tetap bersikeras untuk ikut. Akhirnya mereka berdua pergi menuju Capitol.

Pada saat yang bersamaan, kondisi di Capitolpun tengah genting, akibat pemberontakan yang dipimpin oleh Coin  mulai merangsak menuju Capitol. Penduduk Capitol diperintahkan untuk mengungsi ke kediaman Presiden Snow. Penduduk Capitolpun secara massal menuju kediaman presiden. Pada saat itu, Katniss dan Gale juga telah berhasil menyusup diantara pengungsi.

Tiba-tiba pesawat-pesawat pemberontak menyerang Capitol. Dalam sekejap dan agaknya terkesan begitu mudah, Capitol berhasil dikuasai pemberontak. Presiden Snow digulingkan dan digantikan oleh Coin. 

Dalam rapat perdana yang dipimpin Coin, ia menyampaikan ide untuk membuat kembali The Hunger Games Simbolik untuk membalas dendam perbuatan penduduk Capitol kepada mereka. Melalui voting, The Hunger Games sepakat akan diadakan. Katniss juga termasuk yang setuju dengan dalih bahwa dalam penyerangan tersebut, adiknya, Prim, tewas. 

Kemudian akan diadakan acara penyerahan kekuasaan kepada Coin, pembunuhan Presiden Snow (yang akan dilakukan oleh Katniss) dan pengumuman The Hunger Games Simbolik. Penduduk dari berbagai distrik telah gegap gempita memenuhi lapangan. Katniss, sesuai dengan keinginannya untuk membunuh Presiden Snow dengan tangannya sendiri, telah siap dengan busur panah pamungkasnya.

Tetapi tiba-tiba ia mengarahkan panah itu tepat mengenai dada Coin. Coin tewas seketika. Coin memang layak dimusnahkan saja karena sesungguhnya ia memimpin pemberontakan hanya demi kekuasaan dan balas dendam.   Presiden Snow tewas dikeroyok oleh penduduk dari berbagai distrik. Hunger Games tidak akan pernah dilaksanakan lagi. Kekuasaan diserahkan pada Paylor (komandan distrik).

Akhir cerita, Katniss menikah dengan Peeta (Josh Hutcherson). Hidup bahagia bersama dua orang putra mereka. Kisah yang berakhir bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar