Jumat, 27 November 2015

My Happy Pregnancy





Alhamdulillah usia kehamilanku sudah masuk 31 weeks. Tentang kehamilanku ini, rasanya tak henti-hentinya aku bersyukur. Anak memang adalah hak Allah. Allah yang punya hak prerogatif untuk menentukan kapan menganugerahi sepasang suami-istri seorang anak. Dan aku bersyukur Allah mempercayakan amanah itu cepat kepada kami. Sebulan setelah menikah, aku positif hamil. Sempat teringat bahwa aku sedikit ketar-ketir, merasa khawatir untuk hamil, sebab saat itu aku dan suami masih dalam tahap mengerjakan tesis. Segala kekhawatiran akan begini akan begitu, membuat aku berharap belum diberi kehamilan. Astagfirullah. Tetapi di sisi yang lain, aku sungguh sangat ingin memiliki anak. Jadi intinya, aku ini ingin tapi merasa belum siap.

Dua bulan setelah menikah, aku telat datang bulan selama 3 hari padahal biasanya jadwal menstruasiku selalu teratur. Suami sudah curiga, jangan-jangan aku hamil. Tetapi aku tetap keukeuh bahwa aku akan segera datang bulan karena tanda-tanda yang kurasakan saat itu adalah tanda-tanda akan menstruasi. Aku gak tahu kalau ternyata tanda-tanda kehamilan mirip dengan tanda-tanda datang bulan. Suami menyarankan testpack, tapi aku menolak. Aku merasa khawatir bagaimana kalau benar-benar hamil, sementara tesisku masih dalam perjalanan untuk selesai. Tapi di lain sisi, aku ingin hamil. Akhirnya aku bersedia testpack, garisnya hanya 1. Negatif! Selang beberapa hari kemudian, aku tak kunjung menstruasi juga. Lagi-lagi, suami menyarankan tespack. Kelihatannya suamiku ini sudah ingin sekali punya anak. Pagi hari setelah bangun tidur, aku testpack. Daann... garisnya 2! Aku dan suami tercengang. Sesaat kemudian dia memelukku sambil berkata lirih, apa kita sudah siap jadi orang tua ya?

Setelah aku betul-betul hamil, kekhawatiranku menguap. Aku bahagia. Ketika pertama kali kontrol USG ke dokter, dokter menyatakan kantung kehamilanku sudah ada, hanya janin belum kelihatan. Usia kehamilanku diprediksi sudah 5 weeks 4 days. Itu artinya, sebulan setelah menikah aku telah hamil. Alhamdulillah.

Hari-hari yang kulalui setelah positif hamil, biasa-biasa saja. Kehamilanku hingga hari ini betul-betul tanpa mual apalagi muntah. Tanpa ngidam. Tanpa pusing. Tanpa sembelit. Tanpa insomnia. Tanpa kram-kram kaki. Hanya pinggang dan bokong yang sering sakit jika seharian beraktifitas di luar. Kata suami, Dedek anak baik gak nyusahin Bubunnya. Hehe. Tetapi yang namanya orang hamil untuk pertama kali, kecemasan demi kecemasan selalu menghantui pikiranku. Bagaimana jika begini begitu. Apakah janinku baik-baik saja. Apakah air ketubanku banyak. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang membuat aku sering galau tanpa alasan. Suami selalu berusaha menenangkanku dan meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. 

Sebelum menikah, kami berencana untuk jalan-jalan ke Bali atau kemana gitu ketika ada waktu yang pas diantara kesibukan kami untuk menggarap tesis. Tetapi agaknya keinginan itu harus dikubur dalam-dalam. Hamil muda menempuh perjalanan dengan pesawat bukanlah ide yang bagus. Untuk mengobati kegagalan kami pergi ke Bali (halah! :D), kamipun banting setir (dari yang tadinya setir pesawat jadi setir kereta api) ke Malang. Tak jadi Bali, Malangpun jadi! Pergi ke Malangnya sudah kubuat cerita tersendiri ya :D.

Dan sekarang kehamilanku memasuki minggu ke-31. Waktu berjalan cepat. Segala kecemasan timbul tenggelam. Satu kecemasan hilang berganti kecemasan yang lain pula. Tetapi begitulah nikmatnya menjadi calon ibu. Apalagi di trimester ketiga ini, rasanya gerakan dedek semakin terasa, hingga aku yakin bahwa memang ada kehidupan di dalam rahimku. Bahwa ia memang ada. Memang nyata J. Di usia kehamilan ini,  Alhamdulillah akupun tidak memiliki keluhan apapun selain pinggang dan bokong yang gampang sakit. Kelihatannya urusan sakit pinggang dan bokong ini bawaan bayi deh, karena sejak awal kehamilanpun, aku sudah merasakannya. Semoga kehamilanku berjalan lancar hingga si Dedek terlahir ke dunia ini. Aamiin.

5 komentar:

  1. Itu bang al kayanya emang ga sabar jadi ayah, keseringan liat anak temen kalik :D

    Semoga lancar lahirannya, sehat bayi, ibu, sama ayahnya.

    Pindah ke aceh aja lah rin, biar aceh penuh trus aku pindah jawa *tetepmodus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mil, mungkin krn ngeliat tmn2 di aceh dah pada punya anak tuuh :D aamiin..makasih mil..

      Kl pindah ke aceh kyny opsi trakhir deh mil, haha.. bg al aj sendiriny udah gak betah tuh tgl d sana.. hayoo selesai kul mesti balik lho yaaa :D

      Hapus
  2. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Iya... blog baru.. hehe.. tp dgn tampilan yg sama dgn blog lama

      Hapus