gambar dicomot dari sini
Hal yang paling aku dan suami gemari adalah menonton film di
bioskop. Walau sebetulnya kami berdua ini adalah tipikal penonton yang berbeda.
Aku menonton hanya untuk hiburan, tanpa memperdulikan aktornya, apalagi
sutradara dan produsernya. Sementara suami menonton penuh penghayatan, ia
selalu tahu aktor-aktornya serta film-film yang dibintangi sebelumnya. Ia juga
tahu film-film yang saling terkait antar satu dan yang lain. Jika film itu merupakan film seri, suamipun masih ingat alur ceritanya dengan baik. Bahkan terkadang
sutradara bahkan produsernya, ia pun tahu. Suami memang hobi menonton walau
bukan di bioskop, ia suka mendownload film-film
dari internet. Sedangkan aku sudah tidak berminat nonton film downlodan. Gak seru. Bikin ngantuk!
Kesukaan kami ini sama, kami penggemar film barat. Aku
menikmati efek-efek yang bombastis di film-film itu sebagai sebuah hiburan. Dan
sampai sekarang masih terkagum-kagum bagaimana orang barat bisa membuat
film-film yang canggih. Bisa memvisualisasikan dengan luar biasa imajinasi yang begitu liar!
Sebetulnya, aku tak pandai membuat review film, sebab menonton film-film barat untuk genre action atau thriller terkadang membutuhkan nalar tingkat tinggi apalagi jika
film ini berkaitan dengan film lain yang sudah pernah main sebelumnya. Oleh
karena itu reviewku ini barangkali
menyesatkan jika ditelan mentah-mentah, haha. Aku membuat review sebagai pengingat saja, setidaknya garis besar film tersebut
karena aku ini benar-benar pelupa! Jadi review
ini buat diriku sendiri, hehe.
Hari kamis tanggal 19 November 2015, aku dan suami nonton
film Spectre di Cinemaxx Palembang Icon. Ini kali pertama kami nonton di
bioskop Cinemaxx. Dan memang kualitasnya menurutku lebih yahud dibanding XXI.
Suaranya lebih bergema ke seisi ruangan. Sampai si dedek di dalam perutpun ikut
akrobat, hehe.
Film spectre ini adalah seri dari film James Bond. Dibuka
dengan sebuah parade di Meksiko dimana orang-orang memakai kostum layaknya perayaan
Haloween. Nah tiba-tiba si James Bond (Daniel Craig) ini sudah mengintai
musuhnya. Entah bagaimana ceritanya, mungkin berhubungan dengan seri sebelum
ini. Dengan adegan-adegan yang keren, akhirnya musuh inipun berhasil
dilumpuhkan. James Bond mengambil sebuah cincin yang agaknya merupakan simbol
sebuah perkumpulan rahasia.
Entah bagaimana pula ceritanya, James Bond datang di acara
pemakaman orang yang telah ia bunuh tadi. Bertemu dengan istri musuhnya itu.
Disinilah ia mendapat petunjuk pertama tentang organisasi rahasia ini. James
Bondpun segera menuju ke kota tersebut.
Settingnya memang dibuat dari kota ke kota. Aku lupa
nama-nama kotanya. Di Kota ini, Bond berhasil menyusup ke dalam rapat rahasia.
Ia berhasil melalui prosedur keamanan karena menggunakan cincin musuhnya yang
telah ia bunuh. Kupikir ia bisa lolos begitu saja, ternyata pimpinan rapat,
Blofeld (Christoph Waltz) mengetahui kehadirannya. Selanjutnya terjadilah aksi
kejar-kejaran. Bond berhasil melarikan diri berkat bantuan mobilnya yang
canggih.
Dari isi pembicaraan rapat yang disusupi Bond tadi, ia pergi
menuju ke sebuah tempat. Disitu ada seorang mantan anggota organisasi rahasia
ini. Ia memberi tahu Bond untuk menemui putrinya yang bernama Madeleine Swann
yang kelak akan memberi tahunya tentang L'American yang ada hubungan dengan perkumpulan rahasia ini. Kemudian ia
bunuh diri dengan menembakkan pistol ke dirinya sendiri.
Bond pergi menemui Mrs. Swann, awalnya Mrs. Swann tidak
percaya pada Bond. Ketika Bond meninggalkan kantor Mrs. Swann, ternyata anggota
organisasi rahasia menemui Mrs. Swann dan berniat menculiknya. Bond
menyelamatkan Mrs Swann.
Dari Mrs Swann diketahui bahwa organisasi rahasia ini
bernama Spectre. Mrs Swann lalu mengajak Bond ke sebuah tempat bernama L’American.
Disitulah mereka menemukan petunjuk untuk pergi lagi ke sebuah kota.
Sesampainya di kota yang lain lagi, melalui perjalanan dengan kereta
api dan menghadapai musuh yang tiba-tiba datang, mereka akhirnya tiba di sebuah
padang pasir. Secara mengejutkan mereka dijemput oleh sebuah mobil. Mereka
dibawa ke sebuah villa yang bagus. Disediakan kamar juga pakaian. Mereka berdua
masih terheran-heran. Akhirnya diketahui bahwa mereka sudah dijebak oleh
musuhnya, ketua Spectre, yang tak lain adalah saudara tiri Bond.
Bond sudah berada di kursi penyiksaan. Tetapi dengan akal
liciknya, ia bisa meledakkan tempat itu. Merasa segalanya telah berakhir, Mrs
Swann meninggalkan Bond. Ternyata ia disandera oleh Blofeld (Ketua spectre yang
ternyata adalah saudara tiri Bond). Bondpun datang kesana. Tempat itu ternyata
telah dipasang bom dan akan meledak dalam waktu beberapa menit saja. Bond
memiliki pilihan, segera keluar dari gedung tersebut untuk menyelamatkan diri
atau mencari Mrs. Swann dalam waktu beberapa menit, tentunya dengan peluang
berhasil lolos dari bom sangat kecil. Tentu saja Bond memilih tetap mencari
Mrs. Swann. Dapat diduga, Mrs Swann ditemukannya dalam detik-detik terakhir,
mereka berhasil lolos.
Lalu Bond menembaki helikopter yang ditumpangi Blofeld.
Helikopter itu oleng dan jatuh lalu terbakar. Ah, begitu mudahnya seorang
penjahat sekelas Blofeld dilumpuhkan. Ternyata Blofeld masih hidup dan bisa
selamat meski dengan banyak luka-luka. Polisi sudah datang ke lokasi. Bond
memiliki kesempatan untuk menembak Blofeld, tetapi ia memilih pergi. Membiarkan
polisi yang mengambil tindakan. Dan ceritapun selesai.
Bagiku, film ini cukup memusingkan dan sedikit membosankan. Jika menonton dari
televisi atau laptop, mungkin aku tidak bisa bertahan lama! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar